Kamis, Juli 22, 2010

INTERAKSI SIMBOLIK

INTERAKSI SIMBOLIK
Oleh; Moh. Rokib


Interaksi simbolik merupakan aliran sosiologi Amerika yang lahir dari tradisi Psikologi. Dalam pandanagan interakionis simbolis manusia bukan dilihat sebagai produk yang ditentukan oleh struktur atau situasi objektif, tetapi paling tidak sebagian, merupakan actor-aktor yang bebas. Pendekatan kaum interaksionis menekankan perlunya sosiologi memperhatikan definisi atau interpretasi subjektif yang dilakukan actor terhadap stimulus objektif, bukannya melihat aksi sebagai tanggapan llangsung terhadap stimulus social.
menurut Mead orang tak hanya menyadari orang lain tetapi juga mampu menyadari dirinya sendiri. Dengan demikiann orang tidak hanya berinteraksi dengan orang lain, tetapi secara simbolis dia juga berinteraksi dengan dirinya sendiri. Dengan demikian orang tidak hanya berinteraksi dengan orang lain, tetapi secara simbolis dia juga berinteraksi dengan dirinya sendiri. Interaksi simbolis dilakukan dengan menggunakan bahasa, sebagai satu-satunya symbol yang terpenting, dan melalui isyarat.
Menurut Blumer interaksi simbolik bertumpu pada tiga premis yaitu :
1. Manusia bertindak terhadap sesustu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesatu itu bagi mereka.
2. Makna tersebut berasal dari interaksi social seseorang dengan orang lain.
3. Makna-makna tersebut disempurnakan disaat proses interaksi social berlangsung.

Tindakan-tindakan saling diselaraskan dan menjadi apa yang disebut kaum fungsionalis sebagai struktur social. Bagi Blumer fenomena ini sebagai tindakan bersama atau pengorganisasian secara social tindakan-tindakan yang berbeda dari partisipan yang berbeda pula. Setiap tindakan berjalan dalam bentuk prosesual, dan masing-masing saling berkaitan dengan tindakan-tindakan prosesual dari orang lain.
Bagi Blumer tindakan lebih dari hanya sdekedar performance tunggal yang diuraikan dalam penjelasan “impression management” Goffmen. Dan Blumer mengaskan pula prioritas interaksi kepada struktur dengan masyarakat bahwa proses social dalam kehidupan kelompoklah yang menciptakan dan menghjancurkan aturan-aturan, bukan aturan-aturan yang menciptakan dan menghancurkan kehidupan kelompok. Kaum interaksi simbolik menegaskan sisi lain yaitu, bahwa struktur social merupakan hasil interaksi manusia.
Menurut Blumer Interraksionisme simbolis mengandung sejumlah ide-ide dasar ,yaitu :
a) masyarakat terdiri dari manusia yang berinteraksi. Kegiatan tersebut saling bersesuaian melalalui tindakan bersama, membentuk apa yang dikenal sebagai organisasi atau struktur social.
b) interaksi terdiri dari berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan kegiatan manusia lain.
c) objek-objek, tidak mempunyai makna yangh intrinsic, makna lebih merupakan produk interaksi simbolis. Objek dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori yang luas yaitu objek fisik, objek social, dan objek abstrak.
d) Manusia tidak hanya mengenal objek eksternal, mereka dapat melihat dirinya sebagai objek.
e) Tindakan manusia adalah tindakan interpretative yang dibuat oleh manusia itu sendiri.
f) Tindakan tersebut saling dikaitkan dan disesuaikan oleh anggota-anggota kelompok, hal ini disebut dengan tindakan bersama yang dibatasi sebagai “organisasi social dari perilaku tindakan-tindakanberbagai manusia.

interaksionisme simbolis Blumer ini membimbingnya dalam menetapkan sebaagai garis besar metodologis penelitian. Tindakan social harus dilihat sebagai suatu proses dan sehubungan dengan bagaimana tindakan itu terbentuk. Karena itu organisasi atau struktur social dilihat sebagai tindakan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar