Jumat, Juli 23, 2010

POLA-POLA FUNGSI KOMUNIKASI, MASYARAKAT BAHASA SERTA KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI

Oleh: Rezeki Amaliyah

Komunikasi merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat dua arah dan melibatkan penutur dan mitra tutur. Selain bahasa unsur paraverbal (seperti intonasi, kecepatan berbicara dan lain sebagainya), unsur non verbal (gestik dan mimik), pesan yang akan disampaikan dan hubungan antar penutur merupakan faktor-faktor penting dalam mengkaji komunikasi antarbudaya, Menurut Hofstede (1993), yang dikutip oleh Buhlmann, Fearns, dan Gaspardo (2003), perbedaan dan persamaan lingkup budaya dapat diukur berdasarkan kriteria tempat, waktu, agama dan sejarah, hirarki kekuasaan, keterikatan antar individu, dominasi maskulin atau feminin dalam masyarakat dan kepastian hukum.

A. Pola-pola dan Fungsi Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Karena jika kita memahami arti fungsi adalah sama dengan kegunaan sesuatu. Karena menurut Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi suatu pengantar mengutip Kerangka berpikir William I. Gorden mengenai fungsi-fungsi komunikasi yang dibagi menjadi empat bagian. Fungsi-fungsi suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun terdapat suatu fungsi dominan.

1. FUNGSI KOMUNIKASI SOSIAL komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan.Pembentukan konsep diriKonsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Pernyataan eksistensi diri Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya menyatakan bahwa kita ada.

2. FUNGSI KOMUNIKASI EKSPRESIF Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.

3. FUNGSI KOMUNIKASI RITUAL Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapakan kata2 dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.

4. FUNGSI KOMUNIKASI INSTRUMENTAL Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur (persuasif) Suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai fungsi-fungsi tumpang tindih, meskipun salah satu fungsinya sangat menonjol dan mendominasi.

Di dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang sangat berperan aktif. Pertama, komunikator yang berdiri dan memainkan model/ media komunikasi verbal maupun non-verbal. Kedua, komuniken (pribadi atau kelompok) adalah pihak yang menerima hubungan dari komunikator. Ketiga, pesan yaitu unsur terpenting dan inti dalam interaksi antara komunikator dengan komuniken. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi pesan disampaikan sedemikian rupa, kadangkala dengan menciptakan stimulan (rangsangan) sehingga komunikan merasakan respect terhadap pesan.

Pesan itu diusahakan dengan memakai bahasa, simbol atau lambang yang sudah dipahami oleh komuniken maupun komunikator itu sendiri, sehingga salah pengertian (miscommunication) dapat dihindari. Selain soal bahasa yang dipergunakan, pesan itu seharusnya “membangkitkan kebutuhan atau keuntungan pihak komuniken”. Karena itu komunikator harus mampu melihat kebutuhan sesamanya di samping kebutuhannya sendiri.

B. Masyarakat Bahasa

Menurut Blomfild Masyarakat bahasa adalah sekumpulan manusia yang menggunakan sistem isyarat bahasa yang sama. Pengertian masyarakat bahasa ini menurut ahli sosiolinguistik di anggap terlalu sempit karena setiap orang menguasai dan menggunakan lebih dari satu bahasa.

Sedangkan menurut Corder, masyarakat bahasa adalah sekelompok orng yang satu sama lain saling mengerti sewaktu mereka berbicara.

Apabila dilihat dari kedua konsep ahli tersebut, dapat dikatakan bahwa masyrakat bahasa itu dapat terjadi dalam sekelompok orang yang menggunakan bahasa yang sama dan sekelompok orng yang menggunakan bahasa yang berbeda dengan isyarat diantara mereka terjadi saling pengertian.

Masyarakat bahasa sendiri dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:

1. masyarakat monolingual

2. masyarakat bilingual

3. masyrakat multilingual

C. Kemampuan Berkomunikasi

Sebagaimana dikemukakan oleh John R Wenbrug setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi yaitu: pertama, komunikasi sebagai tindakan satu arah, yaitu suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia yang didalamnya mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang kepada seseorang. Kedua, komunikasi sebagai interaksi, interaksi merupakan suatu unsur yang diterapkan dalam komunikasi, karena menyertakan komunikasi dengan suatu prosessebab akibat atau aksi reaksi, yang arahnya bergantian baik verbal maupun non ferbal. Ketiga, komunikasi sebagai transaksi, dalam kounikasi transaksional komunikasi dianggap telah berlangsung bila seorang telah menafsirkan prilaku orang lain baik prilaku verbal maupun prilaku non ferbalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar